Heatsink : Pengertian, Sejarah, Fungsi, Komponen, Cara Kerja, Jenis
Daftar Isi
Heatsink merupakan bagian dari komponen hardware atau perangkat keras komputer atau laptop. Sebuah kinerja dari komputer atau laptop melibatkan dua komponen penting yaitu CPU/Processor yang didedikasikan untuk perhitungan operasi-operasi program dan VGA yang didedikasikan untuk pengolahan grafis.
Dua komponen tersebut digunakan untuk aktifitas berat dan lama, maka akan meningkatkan suhu pada perangkat komponen komputer tersebut yang berpengaruh dalam kinerja sistem. Maka dari itu diperlukan sebuah komponen perangkat keras tambahan yang bisa mendinginkannya.
Diciptakannya komponen perangkat keras inilah yang disebut sebagai heatsink untuk memastikan agar kedua komponen tersebut dapat berfungsi secara optimal.
Pengertian Heatsink
Apa itu heatsink? Heatsink adalah sebuah komponen pada komputer atau laptop sebagai pengendali panas pasif yang terbuat dari alumunium ataupun tembaga.
Komponen ini didesain agar mampu mengendalikan panas pasif dengan cara menyerap panas yang dipancarkan atau dihasilkan oleh komponen elektronik kemudian dipindahkan ke media fluida di sekitarnya, bisa berupa udara maupun cairan.
Umumnnya heatsink juga dilengkapi dengan kipas kecil untuk membantu proses pendinginan sehingga tidak terjadi over heating. Komponen pada komputer dan laptop yang umumnya dilengkapi heatsink adalah processor (CPU) dan kartu grafis (VGA). Namun pada komputer-komputer spesifikasi tinggi / server tidak jarang pengguna juga menambahkan heatsink pada bridge dan RAM.
Sejarah Heatsink
Heatsink diperkenalkan oleh Western Alliance di 2022AD untuk menangani beban panas yang dikenakan oleh senjata energi medan perang paling awal dan untuk melindungi medan mesin fusi pertama dari panas.
Heatsink modern mempertahankan fitur yang sama dengan pendahulunya, yaitu sistem pengumpulan panas (biasanya mengalir pendingin cair dikirim ke hot spot), pompa panas (mungkin tidak sama dengan pompa sirkulasi pendingin), dan radiator untuk mendorong panas di area lingkungan sekitar.
Saat ini Heat sink telah menyusut dalam ukuran dan sekarang ditawarkan dalam bentuk yang cukup efisiensi, tetapi prinsip-prinsip dasar dari heat sink tidak berubah.
Fungsi Heatsink
Seperti yang sudah disinggung di atas, heatsink berfungsi untuk mengendalikan atau mendinginkan temperatur pada komponen komputer dan laptop yang melakukan aktivitas berat serta menghasilkan banyak energi panas.
Selain fungsi utama tersebut, heatsink juga memiliki fungsi lainnya. Berikut adalah beberapa fungsi dari komponen ini.
Menjaga Temperature CPU dan VGA
Heatsink berfungsi menjaga temperatur kedua komponen yaitu CPU/Processor dan VGA saat sistem digunakan untuk memastikan program-progam yang ter-install di dalam komputer maupun laptop bisa bekerja sesuai dengan kapasitas optimal komponen tersebut.
Aktivitas berat yang dilakukan pada komputer akan membuat peningkatan suhu pada kedua komponen tersebut. Jika CPU dibiarkan dalam kondisi panas saat digunakan, maka performa komputer pun akan ikut semakin menurun. Oleh karna itu temperatur harus dijaga antara 90 dan 110 derajat Fahrenheit, atau 32 dan 43 derajat Celcius.
Menjaga Performa Sistem
Menjaga performa sistem dengan cara berperan dalam operasional perangkat, setiap komputer dan laptop telah diberi kode pengaman pada sistem BIOS-nya untuk mendeteksi anomali pada perangkat.
Salah satu hal penting yang dijadikan indikator pengaman sistem adalah temperatur CPU
Ketika CPU dipaksa bekerja terlalu berat yang menyebabkan peningkatan suhu menjadi sangat panas, maka perangkat sistem komputer atau laptop akan melakukan shutdown otomatis untuk memastikan tidak terjadi kerusakan pada komponen. Sebagian besar motherboard diprogram untuk mati secara otomatis jika suhu CPU mencapai 85 hingga 90 derajat Celcius.
Jika hal ini sering terjadi perlu dicurigai karena ada kemungkinan kinerja heatsink pada komputer atau laptop sudah tidak lagi optimal dan berpotensi terjadi kerusakan pada komponen komputer lainnya. Disarankan, heatsink harus segera diganti.
Mencegah Kerusakan Data
Heatsink yang tidak optimal juga berpotensi menghilangkan data yang sedang dikerjakan, sebelum komputer melakukan shutdown otomatis.
Ketika komputer sering mengalami auto shutdown, maka data yang dibuat pun akan mudah hilang karena data belum sempat disimpan dengan baik di dalam sistem. Oleh karena itu dengan adanya heatsink ini akan mencegah terjadinya hal tersebut.
Komponen Penyusun Heatsink
Komponen-komponen penyusun heatsink adalah komponen yang berbahan logam dengan sifat menangkap panas dengan baik. Berikut ini adalah komponen-komponen yang menyusun heatsink.
Aluminium
Komponen aluminimum memiliki sifat yang dapat melepas panas dengan baik atau dapat menguraikan panas. Harganya relatif terjangkau sehingga banyak dipilih oleh produsen untuk sebagai salah satu komponen pada heatsink.
Tembaga
Komponen tembaga memiliki sifat konduktifitas yang lebih tinggi dari aluminium dan tertinggi setelah perak. Harga tembaga yang relatif mahal dan berat massa yang lebih berat dari alumunium membuat produsen tak banyak menciptakan heatsink dari tembaga.
Kombinasi Tembaga dan Aluminium
Komponen yang terbuat dari bahan kombinasi antara tembaga dan aluminium mampu melepas panas dan menangkap atau menyerap panas. Hal ini bisa terjadi karena kedua bahan memiliki perannya masing - masing.
Cara Kerja Heatsink
Pada dasarnya, cara kerja heatsink adalah dengan memindahkan panas dari komponen komputer tertentu, dalam hal ini adalah CPU dan VGA, ke udara yang bebas. Dengan begitu kinerjanya pun bisa lebih optimal.
Nah, pemindahan panas yang dilakukan pun menggunakan prinsip ilmu fisika, yaitu dengan menggunakan 3 metode, konduksi, konveksi dan radiasi. Sedangkan heatsink ini bekerja dengan kombinasi metode konveksi dan konduksi.
Heatsink ini secara umum bekerja dengan dua cara, yaitu aktif dan pasif. Lalu, bagaimana heatsink bekerja secara aktif dan pasif? simak penjelasan di bawah ini.
Passive Heatsink
Heatsink bekerja secara pasif ketika terdapat komponen berupa kipas yang langsung terkoneksi di bagian rangkaian besi heatsink dan proses ini dinamakan metode konveksi. Cara kerja ini terjadi pada heatsink yang berada pada VGA.
Pada heatsink pasif ini terdapat komponen mekanik yang terbuat dari bahan aluminium berbentuk sirip radiator. Banyak yang mengklaim jika tipe heatsink ini adalah yang paling efektif agar proses pendinginan lebih efisien, biasanya sangat dianjurkan untuk terus menjaga aliran udara pada sirip radiatornya.
Active Heatsink
Heatsink bekerja secara aktif apabila tidak terdapat kipas yang langsung terkoneksi ke komponen yang akan didinginkan. Cara kerja heatsink ini biasanya dijumpai pada komponen CPU komputer.
Pada heatsink aktif, CPU yang merupakan komponen yang didinginkan oleh heatsink ini, terdapat pasta yang melindungi CPU (pasta ini biasa disebut thermal paste).
Fungsi pasta yang dioleskan di heatsink dan cpu adalah untuk media cair pendingin. Cara kerjanya, panas yang dihasilkan oleh CPU kemudian akan ditransfer menuju pasta CPU tadi. Selanjutnya, dari pasta tersebut dilanjutkan ke logam heatsink yang ada di atasnya.
Jenis -jenis Heatsink
Perlu kamu ketahui macam - macam jenis heatsink yang diciptakan memiliki fungsi dan cara kerja yang berbeda-beda. Berikut ini jenis-jenis heatsink dan cara kerjanya.
Heatsink Fan
Jenis heatsink fan adalah jenis yang cara kerjanya sama seperti heatsink biasa namun terdapat kipas atau fan sebagai komponennya. Jenis heatsink ini umumnya ditemui pada VGA. Kipas pada heatsink inilah yang dapat menjangkau VGA kemudian mendinginkannya.
Jadi tak hanya prosesor, namun VGA pun dapat didinginkan dengan heatsink ini. Fungsi kerjanya sama, yaitu dengan menangkap panas dan kemudian suhu panas akan dialirkan keluar dengan kipas heatsink yang ada.
Terlebih lagi, jenis heatsink fan ini memiliki teknologi heat pipe, yaitu adanya sebuah pipa kecil dari bahan tembaga. Fungsi pipa kecil ini adalah untuk mentransfer panas agar bisa keluar, konsep peredaman panas ini disebut dengan kapilaritas. Adanya teknologi ini maka fungsinya untuk menjaga suhu komputer pun semakin optimal.
Heatsink Casing
Jenis heatsink casing adalah jenis yang paling biasa diantara jenis-jenis heatsink lainnya. Cara kerjanya adalah dengan mendapat aliran udara pada bagian casingnya.
Kinerja heatsink ini kurang optimal karena tergantung pada ukuran aliran udara di dalam casing. Ditambah lagi, jika ada gangguan udara di dalam casingnya, maka prosesor pun akan terdampak menjadi panas yang pastinya akan mempengaruhi kinerja CPU menjadi tidak optimal.
Sehingga banyak pengguna komputer meragukan kinerja dari heatsink casing dan lebih memilih jenis heatsink yang lain.
Heatsink Dry Ice Cooler & Nitrogen Cair
Jenis heatsink dry ice cooler & nitrogen cair hanya digunakan saat dalam keadaan darurat saja. Biasanya, jika dalam keadaan darurat dan harus menggunakan jenis heatsink ini, harus segera membuka motherboard dan menanganinya dengan cepat.
Cara kerja heatsink dry ice cooler & nitrogen cair yaitu komponen komputer yang akan didinginkan langsung ditempelkan pada permukaan dasar tabung tembaga secara langsung. Setelah itu, baru diisikan dengan nitrogen cair atau dry ice.
Cara ini sebagai solusi terbaik ketika bagian prosesor mengalami over lock. Kondisi over lock ini adalah kondisi saat komputer sudah sangat panas namun tetap dipaksa bekerja. Udara yang sangat dingin yang dihasilkan oleh nitrogen cair atu dry ice ini akan mengembalikan suhu pada prosesor yang sempat naik.
Heatsink Water Cooling (Liquid Cooler)
Jenis water cooling atau dikenal juga dengan liquid cooler. Jenis ini memanfaatkan water cooling untuk menormalkan suhu CPU sekaligus menetralisir udara agar tidak over heating.
Cara kerjanya adalah dengan memanfaatkan water block yang dipasangkan ke pengait prosesor pada motherboard dan radiator. Kelebihan dari heatsink water cooling adalah tidak menimbulkan suara yang bising. Pengguna komputer terutama para pencita game menyukai jenis heatsink ini untuk bermain.
Posting Komentar untuk "Heatsink : Pengertian, Sejarah, Fungsi, Komponen, Cara Kerja, Jenis"
Posting Komentar
Silahkan komentar dengan bijak jika ada yang ingin ditanyakan.